Sering saya ditanya lebih tepatnya “diintrogasi” pertanyaan krusial seputar backlink dan penerapannya. Paling sering adalah seperti ini, “Bagaimanakah pengaruh backlink terhadap SEO website?” Pertanyaan seperti ini sebenarnya mudah saya jawab, “ya tergantung seperti apa backlinknya berkualitas atau tidak, benar atau berbahaya. Kemudian pasti muncul lagi petanyaan, “Apa sajakah termasuk backlink yang baik dan berbahaya ?”
Sebelum saya menjelaskan seputar backlink yang baik dan berbahaya, sebaiknya saya jelaskan dulu apa yang dinamakan backlink, agar anda tidak gagal paham sedikitpun, mudah-mudahan…
Backlink adalah sebuah tautan diluar website anda (website lain, blog, forum, sosial media, dsb) yang berfungsi sebagai petunjuk bagi pengguna internet “juga” bot mesin pencari untuk mengunjungi konten website yang anda miliki. Letak dari backlink bisa pada header, footer, widget / sidebar hingga content halaman dan posting blog.
Istilah backlink itu mudah dipahami. Sama dengan papan petunjuk yang menunjukan dimana lokasi kantor bisnis atau toko anda berada. Sangat baik jika anda menempatkan papan petunjuk di perempatan jalan raya karena sudah pasti efektif untuk mendatangkan tamu / pembeli.
Namun jika di letakan ditengah hutan apakah baik? dan siapa juga yang akan melihat papan petunjuk anda selain “saudara anda yang berbulu?”
Apa yang Dimaksud Dengan Backlink Berkualitas
Backlink yang baik tidak berarti berkualitas, namun backlink yang berkualitas sudah pasti baik. Yang dinamakan backlink berkualitas adalah yang benar-benar mampu menaikan trafik kemudian ujung-ujungnya menaikan peringkat halaman website anda di hasil pencarian google. Dengan demikian anda harus paham bahwa tidak semua backlink dapat berpengaruh positif terhadap kinerja SEO website anda. Seperti ini kurang lebih kriteria backlink berkualitas :
- Ditanamkan pada website yang mempunyai reputasi baik dimata google.
- Trafik website dimana ditanamkan backlink sangat tinggi.
- Pembahasan halaman dimana backlink ditanamkan relevan dengan tujuan tautannya pada halaman website anda.
Ada yang menyarankan bahwa backlink-backlink dari situs berdomain edu dan gov terbukti bisa menaikan posisi website dihasil pencarian. Benarkah? Untuk saat ini memang ada pengaruhnya, tp pada saat ini ya, pada saat artikel ini di buat, awal november 2018. Jika anda mengikuti perkembangan perubahan algoritma google dari waktu ke waktu maka pastinya akan setuju jika kekuatan backlink terus menerus dikurangi.
Pentingnya Mengenali Backlink yang Baik dan Berbahaya
Bagaimana caranya membedakan backlink yang baik dan yang berbahaya? Sebenarnya gampang saja untuk mengenalinya. Apakah berpotensi mengakibatkan penalty google atau tidak, itu saja cukup untuk menjawabnya.
Link exchanges (Pertukaran Link)
Jika diterjemahkan link exchanges ini adalah pertukaran link. Misalnya begini, anda mempunyai teman yang memiliki website. Kemudian anda sepakat untuk saling memasang link (tukar-menukar). Perlu anda perhatikan bahwa penempatan link bisa di header, footer, sidebar dan konten. Apa perbedaannya?
Backlink di simpan pada konten maka akan dihitung 1, namun jika ditempatkan pada header, footer dan sidebar itu akan dihitung pada setiap halaman yang menampilkannya. Hal ini akan dianggap spamming oleh google dan tentu saja berbahaya bagi website anda.
Solusinya, ya tukar saja sewajarnya, satu saja di konten dan usahakan harus relevan. jika bisa, berbeda antara konten awal dan tujuannya (jangan halaman A web A menyimpan backlink ke Halaman B web B, kemudian halaman B web B menyimpan backlink ke halaman A web A, keliatan sekali tukar menukarnya). Buat senatural mungkin saja, itu kuncinya.
Kemudian jika memang membutuhkan backlink pada sidebar misalnya, atau footer dan header, maka gunakan nofollow. Link nofollow tidak dihitung sebagai backlink (tetap dihitung sebagai link), namun hanya untuk memberitahu pengunjung website agar tertarik mengunjungi website tujuan, bukan untuk bot mesin pencari. Maka dari itu maka silahkan pelajari tentang perbadaan link dofollow dan nofollow.
Private Blog Network (PBN)
PBN menurut pengertiannya adalah sekumpulan blog yang sengaja diciptakan dari expired domain yang memiliki kriteria tertentu untuk keperluan backlinking dan SEO. Kenapa harus expired domain? Karena tentu saja yang dicari adalah popularitas domain ini dimasa lalu ketika masih aktif.
Apakah PBN ini berbahaya? Tentu saja ya, karena PBN dibangun untuk memanipulasi google terkait backlink yang diarahkan ke situs utama anda (money site).
Kenapa berbahaya, memangnya dari mana google bisa tau? Jawabannya mugkin begini tepatnya, mesin pencari itu sebuah robot yang bekerja sesuai program yang membuatnya. Bisa saja anda lolos, tapi google itu bukan hanya robot, banyak karyawan manusia didalamnya, bagaimana jika ketauan? maka tentunya website anda akan terkena manual penalty.
Manual penalty itu lebih keji dari penalty bot google. Untuk penalty otomatis (oleh bot google) paling hanya turun peringkat dan masih ada peluang kembali ke posisi awal asalkan anda perbaiki. Lantas bagaimana dengan manual penalty?, jika sudah manusia bertindak maka tidak ada ampun, bisa saja domain anda selamanya tidak muncul di hasil pencarian, dan hancurlah bisnis anda.
Diluar sana banyak webmaster yang menyarankan menggunakan PBN, berarti mereka salah dong? Wew, tidak begitu pemahamannya, jika anda berpikiran begitu berarti anda gagal paham mengenai PBN. Ini bukan masalah benar atau salah, tapi berbahaya atau tidaknya.
Jangan sekali-kali anda membayangkan bahwa PBN adalah suatu teknik yang mudah, karena sebenarnya tingkat kesulitannya cukup tinggi. Dimana anda dituntut harus mencari domain yang expired namun memiliki reputasi yang baik dimasa lalu juga harus relevan. Kemudian anda harus mengelolanya agar PBN tersebut hidup, kurang lebih sama seperti situs utama anda. Jika mampu mengelolanya dengan baik maka akan berpengaruh positif, akan tetapi jika pengelolaan anda salah, sehingga terlihat sekali PBN nya maka bersiaplah menerima kemungkinan terburuk atas website anda. Mengelola satu website saja sudah pusing apa lagi ditambah PBN, betul tidak?
Widget, Header dan Footer Link
Untuk yang sudah lama berkecimpung di bidang SEO tentunya sudah tau bagaimana mesin pencari menghitung backlink. Jika diletakan di konten maka akan di hitung satu. Permasalahannya jika pada header, footer dan widget, maka backlink akan dihitung pada setiap halaman.
Jika anda menyimpan backlink di footer misalnya, sedangkan website tempat anda menyimpan backlink mempunyai 10.000 halaman. Sudah bisa ditebak apa yang terjadi kan. Backlink menuju website anda berjumlah 10.000 hanya dari 1 domain (spamming). Jika ini terjadi ya sudah wasalam saja dengan peringkat anda di hasil pencarian, lebih buruknya deindex dan menghilang.
Untuk mengatasi hal ini, silahkan gunakan rel=nofollow pada link footer, maka 10.000 link anda di footer tidak dihitung sebagai backlink dan dihitung sebagai link biasa saja.
Ternak Blog (Blog Farming)
Bisa saja terlintas ide dikepala anda untuk membuat blog sebanyak-banyaknya dengan memasang tautan (backlink) menuju website bisnis utama anda. Ini pemikiran yang “common” sekali, tapi mending jangan deh karena pengaruhnya hampir tidak ada, bahkan cenderung berpengaruh negatif / berbahaya. Jadi ya untuk teknik semacam ini lebih baik dilupakan saja karena akan menyianyiakan waktu anda.
Bisa saja si berpengaruh tapi harus dikelola secara sungguh-sungguh. Sekalilagi tidak jauh berbeda dengan PBN, tapi lebih sulit karena anda dituntut untuk menaikan popularitasnya terlebih dahulu, baru deh mikirin memberikan backlink ke situs utama anda.
Backlink yang Tidak Relevan Juga Dari Situs Berbahasa Asing
Buang juga jauh-jauh pikiran anda untuk memasang backlink secara serampangan (yang penting banyak). Hal ini justru sangat berbahaya dimana kebanyakan dari anda biasanya memasukan komentar disertai backlink yang ditautkan ke website anda. Misal anda berkomentar di blog kuliner yang membahas mie tektek kemudian memasang backlink menuju halaman handphone. Nyambungnya dimana bre? Hal ini juga berlaku pada kasus memasang backlink pada situs-situs berbahasa asing.
Tapi jika kasusnya seperti ini, blog tersebut menggunakan auto nofollow pada setiap komentar. Sedangkan anda memasang link di situs tersebut karena memang trafiknya tinggi, sehingga berharap ada pengunjung yang sedang membaca blog kuliner terfikir untuk membeli handphone (kebetulan memang lagi butuh).
Jika kasusnya seperti diatas, maka “its Okay”. Karena memang dipasang ditempat yang ramai, dan pada ilmu marketing hal ini adalah wajar. Jika berformat nofollow lho yah, bukan untuk mencari backlink tapi mencari kunjungan orang, karena sekali lagi rel = nofollow tidak dihitung sebagai backlink.
Automatically Generated Backlink
Umumnya dibuat oleh semacam tools SEO, baik yang gratis maupun berbayar. Tools seperti ini bekerja otomatis menciptakan ratusan hingga ribuan backlink dalam hitungan detik atau menit. Sangat mudah memang, namun teknik “ngaco” seperti ini sangat mudah dilakukan dan terbukti hanya ampuh di “masa lalu”. Pada saat skarang? teknik ini juga dinilai sangat ampuh bagi website yang ingin terkena penalty dari google.
Sebetulnya saya pribadi lebih setuju jika point penilaian dari backlink ini dihilangkan saja. Sederhana saja pikiran saya, jika teknik backlink otomatis ini bisa memperburuk keadaan SEO suatu website maka bisa digunakan untuk kecurangan, melakukan SEO negatif melakukannya untuk website pesaing.
Anchor Text yang Itu-Itu Saja
Meskipun anda memasang backlink di situs benar-benar relevan dengan niche website anda, mempunyai trafik yang tinggi, anda belum aman dari apa yang dinamakan “bahaya” dari backlink. Mentang-mentang bisnis anda adalah konveksi baju dengan harga murah, maka anda menerapkan seragam disetiap backlink konveksi baju murah. Sebaiknya anda perkaya variasi anchor textnya, sehingga memperkecil terkena “razia” dari google penguin.
Pelajari Tentang Anchor Text Disini
Semua Backlink yang Bersifat Mengelabui Mesin Pencari
Sebenarnya banyak sekali teknik-teknik tidak tepat diterapkan pada seo saat ini, terlebih mengenai backlink. Misal anda memasangnya pada “guest posting” dengan tingkat kualitas yang rendah. Maksudnya kualitas rendah salah satunya tidak relevan pembahasannya dengan niche website anda sekarang, atau justru anda yang membuatnya tidak relevan dengan sengaja menempatkan anchor text yang sama sekali tidak mencerminkan “niche” website anda. Selain relevan, spaming keyword pun merupakan indikator konten anda tidak natural dan jauh dari yang dinamakan berkualitas.
Bagaimana Cara Mendapatkan Backlink Yang Baik?
Sejauh ini anda harusnya paham backlink dan link biasa. Backlink bisa dikatakan link, tapi link belum tentu backlink. Hal tersebut terkait dengan dofollow dan nofollow. Mungkin nofollow sering disebut backlink tapi menurut saya itu hanya link biasa diperuntukan untuk manusia saja. Tapi anda jangan menganggapnya seakan-akan memang jauh berbeda.
Dikarenakan yang dinamakan seo masa lalu dan sekarang benar-benar berbeda dari yang teknikal menjadi penerapan pemasaran website maka cara mendapatkan backlink / link seharusnya seperti ini:
Backlink Untuk Mencari Visitor
Ubah “mindset” anda menjadi backlink bukan untuk menaikan peringkat google, tapi untuk mencari pengunjung (visitor) menuju website anda. Buatlah link (tautan) sebanyak-banyaknya (dengan cara manual) terutama pada situs-situs yang ramai pengunjung misalnya forum komunitas dan sosial media. Jangan pedulikan dofollow maupun nofollow tapi misi anda adalah agar mendapat kunjungan manusia. Formatlah isi konten dari backlink (forum, sosmed dll) agar membuat orang ingin mengunjungi website anda. Kunjungan yang banyak dari berbagai sumber “positif” mampu menaikan peringkat anda di SERP google. Bukan backlinknya ya!, tapi kunjungannya.
Artikel SEO kadaluarsa sering memberikan anjuran untuk memprioritaskan blog atau forum dofollow untuk memasang backlink. Rel Nofollow seolah-olah hal yang tidak penting, meskipun blog / forum tersebut trafiknya tinggi. Padahal keadaan yang sebenarnya justru sebaliknya, jika trafik tinggi (meskipun tidak nyambung dengan niche anda) merupakan peluang jika anda memasang link nofollow.disana, dan akan bermasalah jika memasang dofollow.
Konten Adalah Senjata Andalan Anda Untuk Mendapatkan Backlink Natural
Konten, terutama artikel adalah sesuatu yang anda tawarkan untuk visitor. Meskipun website anda sebuah “company Profile” atau Toko online, tetap saja website anda wajib kaya akan konten. Buatlah artikel sebanyak-banyaknya, tapi terfokus pada kualitas (Quality > Quantity). Tunjukan bahwa anda memang ahli di niche website anda sekarang, jadikan website anda memang layak dijadikan sumber referensi. Jika sudah begitu backlink akan datang dengan sendirinya. Tapi sebelumnya anda harus memasarkannya terlebih dahulu ke forum-forum, sosial media dan apapun terserah anda.
Mereka diluar sana banyak yang menggembor-gemborkan backlink dari situs edu dan gov. Sehingga mencari bagaimana caranya memasang backlink di situs-situs tersebut. Bisa saja sih jika anda mempunyai orang dalam yang bsia mengakses backend dari website tersebut, atau bahkan jika anda bisa melakukan guist posting, berkomentar dan yang lainnya.
Padahal, jika konten anda berkualitas, layak dijadikan sumber referensi dari jurnal ilmiah mereka, maka bukan tidak mungkin backlink edu dan gov juga didapatkan secara natural. Sebagai contoh beberapa tulisan thidiweb mengenai ilmu pemasaran dijadikan referensi dari jurnal mereka sehingga memperkokoh posisinya dihasil pencarian google.
info@thidiweb.com.
Pantas saja harga jasa Backlink PBN mahal, ternyata untuk mendapatkannya susah juga ya mas.
Benar sekali….bukan hal yang bisa dikatakan mudah gan….^^
sangat bermanfaat gan… jadi semangat ningkatin kualitas blog nih
Saya senang jika dapat bermanfaat…silahkan tingkatkan kualitas blognya…^^
keren nih penjelasannya, intinya perlu totalitas ya untuk membangun website yang bagus
terima kasih sudah berkunjung….benar sekali saat ini diperlukan totalitas pada pengolaan website untuk dapat memenangkan persaingan…
saya mau tanya kira kira mesin pencari google itu pakai PBN ga ya ?
thanks sharingnya
Sama-sama, terima kasih sudah berkunjung….
Mantap penjelasan artikel tentang backlink ini, bagi saya pribadi konten tetap nomor satu
baik…terima kasih sudah berkunjung dan membaca….memang benar konten harus tetap nomor satu saat ini….
sangat penting blog untuk mempunyai backlink
Benar sekali … namun harus tepat…
mantul gan
Baik…terima kasih sudah berkunjung….salam sukses…^^
makasih ilmunya bang
sama-sama…terima kasih sudah berkunjung…., salam sukses…
dulu saya sering banget pasang link di footer… gataunya berbahaya… 🙁 jadi semua langsung saya hapus untung masih keinget dimana saja letaknya… jadi baca artikel ini semakin yakin.. thanks bro!
sama2 gan…memang sebaiknya tidak memasang link di footer…karena spamming (terutama link dofollow) karena setiap halaman link tersebut dihitung…bayangkan jika web mempunyai 1000 halaman brarti 1000x spaming…^^
Gan, kalau backlink yang dibuat dari kirim komentar di situs-situs jurnal itu berbahaya tidak? Saya lihat ada beberapa jurnal domain ac.id dan sejenisnya dihujani banyak banget komentar tidak relevan, tapi sepertinya sampai sekarang masih dilakukan.
Sebenarnya tidak berbahaya…tapi ya sia-sia saja…. Memang jika anda membaca ada anjuran menananm backlink di situs-situs AC.ID…nah yang bahayanya jika yang membacanya baru mengenal SEO mereka akan menerapkannya secara serampangan….Dan ini juga ada kesalahan dari pembuat tips yang tidak menjelaskan secara detail dan hanya menyebutkan backlink di situs2 edu itu berpengaruh ke SEO..Padahal tidak demikian
owhh pantas saja selama ini enggak ada hasil makasi tips nya om 😀
Sama-sama… terima kasih sudah berkunjung…. ^^
cari backlink berkualitas itu susah susah gampang sekarang bang..
Betul sekali, fokus saja membuat konten yang baik, yang disukai pengunjung, nanti juga backlink berdatangan sendiri… terlebih jika artikel dijadikan referensi kampus di jurnal atau artikel maka otomatis backlink berkualitas secara natural didapatkan…