Sejarah pos Indonesia sudah melalui proses yang sangat panjang dari sejak awal berdirinya. Perusahaan ini adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang pada dasarnya bergerak di bidang pengiriman surat dan dokumen lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu layanan pos indonesia terus berkembang, sehingga pada saat ini dapat melayani pengiriman barang juga uang, bahkan ikut meramaikan persaingan jasa ekspedisi.
PT. Pos Indonesia dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1995. Peraturan pemerintah yang berisi tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum (perum) menjadi sebuah persero.
3 Fase Perkembangan Sejarah Pos Indonesia
Pos Indonesia sebenarnya sudah ada jauh sebelum Indonesia menmproklamasikan diri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Kebutuhan komunikasi jarak jauh mau tidak mau menuntut siapapun untuk membentuk suatu sistem yang berfungsi mengirimkan kabar, berita dan informasi penting lainnya dalam bentuk media, misalnya surat.
Fase 1 Sejarah Pos Indonesia Pada Masa Kolonial Belanda
Sejarah pos indonesia dimulai pada masa VOC sekitar tahun 1602. Pada saat itu, kegiatan pos hanya dilakukan di kota-kota tertentu di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Surat-surat atau paket-paket pos hanya diletakkan di Stadsherbrg (Gedung Penginapan Kota) sehingga orang-orang harus selalu mengecek apakah ada surat atau paket untuknya di dalam gedung itu.
Kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746. Tujuan dari didirikannya kantor pos tersebut untuk meningkatkan keamanan surat-surat dan paket-paket pos pada masa itu.
Selanjutnya, pada era kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels di hindia belanda terjadi sebuah kemajuan yang cukup pesat dalam pelayanan pos di indonesia saat itu. Kemajuan tersebut berupa pembuatan jalan yang dibuat dengan metode rodi (kerja paksa). Pembuatan jalan ini terbentang dari Anyer hingga Panarukan sepanjang 1.000 km dan sangat membantu dalam mempercepat pengantaran surat-surat dan paket-paket antarkota di Pulau Jawa.
Dikenal dengan nama Groote Postweg (Jalan Raya Pos). Dengan adanya jalan ini, perjalanan antara Provinsi Jawa Barat sampai Provinsi Jawa Timur, yang awalnya bisa memakan waktu puluhan hari, bisa ditempuh dalam jangka waktu kurang dari seminggu.
Fase 2 Perkembangan Pos Indonesia Pada Era Pendudukan Jepang
Arus perkembangan teknologi telepon dan telegraf yang masuk ke Indonesia berimbas pada berubahnya sistem pelayanan pos di Indonesia. Pada tahun 1906, pos di Indonesia akhirnya berubah nama menjadi Posts Telegraafend Telefoon Dienst atau Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT).
Layanan pos yang awalnya berpusat di Welrevender (Gambir), berpindah ke Dinas Pekerjaan Umum atau Burgerlijke Openbare Werker (BOW) di Bandung pada tahun 1923.
Ketika Jepang menjajah Indonesia, Jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang. Setelah jepang dikalahkan sekutu maka Angkatan Muda PTT (AMPTT) mengambil alih kekuasaan Jawatan PTT tersebut pada tanggal 27 September 1945. Kemudian PTT dirubah namanya menjadi “Jawatan PTT Republik Indonesia”. Peristiwa tersebut diperingati sebagai Hari Bakti PTT atau Hari Bakti Parpostel.
Fase 3 Perkembangan Pos Indonesia Setelah Masa Kemerdekaan
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, maka perjalanan dan perkembangan pos selanjutnya diatur oleh negara. Perubahan nama pos ini umumnya diakibatkan oleh perubahan layanannya dan diatur oleh undang-undang.
1. Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) pada Tahun 1961
Cukup banyak perubahan dalam sistem Pos Indonesia. Perubahan tersebut terlihat dari bentuk badan usaha yang dimiliki oleh Pos Indonesia secara terus-menerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 1961, Pos Indonesia resmi menjadi perusahaan negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 240 Tahun 1961.
Peraturan Pemerintah Nomor 240 Tahun 1961 menyebutkan bahwa Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
2. Pemecahan PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi pada Tahun 1965
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) mengalami pemecahan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Hal ini bertujuan untuk mencapai perkembangan yang lebih luas lagi dari masing-masing badan usaha milik negara (BUMN) ini.
Pemecahan PN Postel menjadi PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi ini memiliki legalitas hukum melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1965.
3. Perum Pos dan Giro pada Tahun 1978 yang Disempurnakan pada Tahun 1984
Kemudian, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1978 dikeluarkan untuk mengubah lagi bentuk badan usaha dari pelayanan pos di Indonesia (PN Pos dan Giro). Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, Perusahaan Negara Pos dan Giro berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro (Perum Pos dan Giro). Hal ini bertujuan untuk semakin mempermudah keleluasaan pelayanan pos bagi masyarakat Indonesia.
Perubahan bentuk usaha dari sebuah perusahaan negara menjadi perusahaan umum ini pun disempurnakan lagi supaya bisa mengikuti iklim usaha yang sedang berkembang melalui keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1984 mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan.
4. PT. Pos Indonesia (Persero) pada Tahun 1995
Setelah selama 17 tahun memberikan pelayanan dengan statusnya sebagai perusahaan umum, Pos Indonesia mengalami perubahan status atau bentuk usaha lagi. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1995, Perum Pos dan Giro berubah menjadi PT. Pos Indonesia (Persero).
Perubahan dari perum ke persero ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan kedinamisan untuk PT. Pos Indonesia (Persero) sehingga bisa lebih baik dalam melayani masyarakat dan menghadapi perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat persaingannya.
Jenis-jenis Layanan PT. Pos Indonesia
Sebenarnya akan sulit bagi perusahaan manapun untuk berhadapan dan bersaing secara terbuka dengan Pt. Pos Indonesia. Karena saat ini saja (ketika artikel dibuat) pos Indonesia memiliki jangkauan 100 persen kota / kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa juga 940 lokasi transmigrasi terpencil di indonesia.
Kemudian dengan perkembangan media informasi komunikasi dan teknologi, jaringan Pos Indonesia semakin meluas hingga mencapai lebih dari 3.800 kantor pos online hingga saat ini.
Pos Indonesia juga dilengkapi elektronik mobile pos di beberapa kota besar juga kode pos diciptakan untuk mempermudah prosesing kiriman di mana setiap daerah di Indonesia dapat diidentifikasi dengan akurat.
Secara umum, Pos Indonesia membagi lingkup bisnisnya menjadi dua, yakni Bisnis Surat Paket (BSP) dan Jasa Keuangan (Jaskug). Klasifikasi layanan PT Pos Indonesia mencakup hal berikut :
- Bisnis Surat Paket dan Logistik
- Pos Domestik
- Pos Express
- Pos Kilat Khusus
- Paket Pos Jumbo
- Paket Pos Biasa
- Kargo Ritel (Udara, Darat)
- Pos Internasional
- Express Mail Service (EMS)
- Paket Cepat Internasional
- Pos Ekspor
- Pos Tercatat Internasional
- Paket Biasa Internasional
- Pos Udara Internasional
- Logistik
- Integrasi Logistik
- Pos Domestik
- Bisnis Jasa Keuangan
- Pospay
- Weselpos (Instan, Prima, Cash to Account, Western Union)
- Giro Pos
- Fund Distribution
- Bank Channeling
Transformasi Layanan Pos di Indonesia
Bisnis surat pos pada periode 2000 s/d 2008 mengalami penurunan drastis, tergerus oleh perkembangan teknologi komunikasi yang cepat dan agresif. Munculnya layanan pesan singkat (sms) dan internet mulai menggantikan peran Pos Indonesia. Hal ini menyebabkan Pos Indonesia mengalami kerugian setiap tahun. Pada kurun waktu antara tahun 2004-2008, Pos Indonesia merugi hingga 606,5 miliar.
Pos Indonesia mulai berubah setelah adanya liberalisasi bisnis pos melalui UU N0. 38 Tahun 2009 tentang pos yang mengatur wewenang Pos Indonesia untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan layanan.
UU no. 38 Tahun 2009 Tentang Pos
Transformasi bisnis PT. Pos Indonesia dilakukan dengan menjadikan dirinya sebagai perusahaan induk dengan membentuk beberapa anak perusahaan. Dengan demikian maka pos Indonesia mulai masuk ke bisnis ritel (eceran), properti dan asuransi. Selain itu, sejak 2013 juga melayani jasa pengelolaan dan penyewaan perkantoran serta ruang MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).
Transformasi Post Indonesia juga didukung oleh lima Badan Usaha MIlik Negara (BUMN), yaitu Bank Mandiri, PT Bio Farma, PT Kimia Farma, PT Telkom dan PT Pertamina
Anak perusahaan Pos Indonesia diantaranya PT Pos Logistik Indonesia (layanan logistik), PT Pos Properti (layanan bisnis di bidang properti) dan PT Bhakti Wasantara Net (bisnis jaringan virtual).
PT Pos Logistik Indonesia
PT Pos Logistik Indonesia dalam aktifitas bisnisnya menangani jasa transportasi, jasa pergudangan, jasa pengiriman kargo dan regulated agent atau agen inspeksi.
Visi PT Pos Logistik Indonesia adalah menjadi penyedia jasa logistik terpadu yang terdepan dan terluas di Indonesia. Sedangkan misi perusahaan adalah mengelola bisnis secara total didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, sistem operasi yang efisien serta penerapan teknologi informasi yang tepat dan terukur.
Keberhasilan layanan PT Pos Logistik Indonesia hingga saat ini diantaranya :
- Warehousing dan distribusi Gifts and Products on Sale PT Unilever Indonesia.
- Warehousing dan distribusi buku PT Tiga Serangkai
- Warehousing dan distribusi voucher PT Telkomsel
- Distribusi oli Evalube PT WGI
- Distribusi produk spare parts Suzuki PT ISI
- Distribusi produk pembalut wanita PT Unicharm Indonesia
- Distribusi kiriman Pemerintah (Pemilu, Diknas, Depag).
PT Pos Properti
Anak perusahann PT. Pos Indonesia yang satu ini bergerak di bidang properti, antara lain :
- Jasa penyewaan properti untuk dimanfaatkan oleh institusi bisnis dalam mengembangkan jaringannya, baik untuk penyewaan lahan, penyewaan gedung, maupun ruangan atas seluruh properti PT Pos Indonesia (Persero) yang tersebar di seluruh tanah air.
- Jasa pengembangan properti PT Pos Indonesia (Persero) yang lokasinya cukup strategis, sehingga potensial untuk dikembangkan utilitasnya.
PT Bhakti Wasantara Net
PT Pos Indonesia (Persero) bekerja sama dengan PT Quantum Aksesindo Nusantara mendirikan PT Bhakti Wasantara Net dengan tujuan mengembangkan dan mengefektifkan layanan internet. Dalam memenuhi visi dan misinya sebagai pendukung bisnis PT Pos Indonesia (Persero) PT. BWN bergerak dalam bidang :
- Layanan jaringan/internet. Produk utama untuk layanan jaringan BWN adalah jasa layanan internet dan jasa layanan Virtual Private Network (VPN).
- Layanan Payment. Fokus dari layanan payment BWN adalah sebagai pendukung layanan jasa keuangan PT Pos Indonesia (Persero).
- Layanan Solusi TI. Secara historis layanan ini terdiri dari 3 layanan utama yaitu layanan pengadaan perangkat hardware dan jaringan, layanan pengembangan sistem, dan layanan contack center.
Kekurangan dan Kelebihan Pos Indonesia
Setiap bisnis pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun tetap saja dikarenakan milik negara maka jaminan terhadap pelanggannya jauh lebih baik dari semua pesaingnya. Berikut adalah beberapa kekurangan dan kelebihan dari layanan pos indonesia :
Kelebihan Pos Indonesia :
- Jika dibandingkan dengan perusahaan jasa ekspedisi lainnya, maka tarif yang dikenakan oleh Pos Indonesia lebih terjangkau dan bisa bersaing dengan baik dengan perusahaan lainnya.
- Pos Indonesia memiliki jangkauan pengiriman yang sangat luas, bahkan menjadi yang terluas jika dibandingkan semua pesaingnya, Pos Indonesia bahkan bisa mencapai pelosok dan pedalaman yang jarang diakses oleh perusahaan lainnya.
- Pos Indonesia juga telah memiliki layanan online sejak tahun 2003 dan bisa diakses dengan mudah untuk berbagai kepentingan lainnya.
- Pos Indonesia memiliki akses pengiriman yang paling murah dan terbilang cukup cepat untuk layanan pengiriman barang ke luar negeri karena tergabung dalam Persatuan Pos Dunia (Universal Postal Union). Mereka memiliki layanan EMS yang akan membuat waktu pengiriman lebih cepat.
- Timbangan yang dikenakan lebih akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.
- Untuk pengiriman barang yang kecil, Pos Indonesia akan lebih murah, karena barang akan dihitung dengan tarif per-gramn dan bukan per kilogram, sehingga barang dengan berat beberapa gram tidak akan dibulatkan tarifnya menjadi satu kilogram sekaligus.
- Kantor pos terdapat di hampir setiap kecamatan di seluruh Indonesia, dan ini menjadi jaminan jangkauannya yang luas dan menjadi yang terbaik
- Tarif kiriman yang diterapkan seragam dan tidak berbeda-beda antara satu kantor pos dengan yang lainnya.
- Pos Indonesia juga memiliki tarif khusus untuk pengiriman barang dengan berat tertentu, di mana tarif tersebut bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan pengiriman itu sendiri.
- Jam operasional yang lebih panjang di kantor pos pusat dan agen pos.
Kelemahan dan Kekurangan Pos Indonesia :
- Kurangnya sarana promosi, sehingga orang jauh lebih mengenal perusahaan swasta lainnya sebagai perusahaan pengiriman barang.
- Sebagian besar orang lebih mengenal dan mengingat Pos Indonesia sebagai perusahaan pengiriman surat dan uang, bukan sebagai perusahaan pengiriman barang.
- Beberapa website marketplace dan e-commerce tidak mencantumkan Pos Indonesia dalam pilihan jasa pengirimannya.
- Hari Libur umumnya Tutup
info@thidiweb.com.