Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik dan nyaman selama periode tertentu. Proses pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari beberapa hal, misalnya sebagai berikut:
- Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat terlihat dari meningkatnya persediaan barang secara terus-menerus.
- Teknologi maju merupakan faktor yang menentukan derajat pertumbuhan serta kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk.
- Pemakaian teknologi secara luas dan efisien membutuhkan adanya suatu penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi. Kemudian, inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat.
Tumbuhnya perekonomian suatu negara juga dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Untuk melihat keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat adalah bukti adanya pertumbuhan ekonomi.
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian suatu negara tidak tumbuh begitu saja dengan sendirinya. Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor yang menjadikannya terus bergerak ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu. Setidaknya terdapat lima faktor yang terdiri dari sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan dan sumber daya modal.
Pelajari Disini Tentang Pengertian Ekonomi Secara Lengkap
Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan. Cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya. Sejauh mana SDM selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur di daerah-daerah.
Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi. Apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan. Pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan. Pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), dan sebagainya.
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas
4 Teori Pertumbuhan Ekonomi
Aspek ekonomi merupakan suatu hal yang vital dalam suatu negara. Sektor ekonomi seringkali menjadi fokus utama bagi setiap negara dalam penataan pemerintahan. Karena ekonomi ini pula yang menjadi tolak ukur utama kesejahteraan rakyat di sebuah negara. Kemudian, Kesejahteraan rakyat ini menjadi salah satu tujuan utama dari pencapaian kepentingan pemerintah suatu negara.
Beberapa ahli ekonomi sudah sejak lama berusaha untuk memahami konsep pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada masyarakat di suatu negara tertentu. Atas pemikiran mereka, maka dihasilkan berbagai macam teori pertumbuhan ekonomi yang secara garis besar dibedakan menjadi empat yaitu teori klasik, neo klasik, history dan kuznets.
1. Teori klasik
Teori pertumbuhan ekonomi aliran klasik ini sudah dikembangkan sejak abad ke-17. Dua tokkoh yang paling berpengaruh terhadap pemikiran teori klasik, yaitu Adam Smith dan David Ricardo.
- Adam Smith => Adam Smith adalah tokoh klasik yang banyak membahas mengenai teori ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi. Pada bukunya yang berjudul “An Inquiry into the Nature and Causes Weaklth of Nation (1776)”, beliau menguraikan pendapatnya tentang bagaimana menganalisis pertumbuhan ekonomi melalui dua faktor, yaitu faktor output total dan faktor pertumbuhan penduduk. Hitungan output total dilakukan dengan tiga variabel yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan persediaan capital atau modal. Dan faktor kedua, yaitu pertumbuhan penduduk, dipakai untuk menentukan luas pasar dan laju pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil.
- David Ricardo => Menurut David Ricardo dalam hal pertumbuhan ekonomi merupakan tentang “the law of diminishing return”. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami hambatan.
2. Teori Neoklasik
Pada teori neoklasik pertumbuhan ekonomi, ada dua tokoh yang paling populer mereka merupakan Joseph A Schumpeter dan Robert Solow.
- Pertumbuhan Ekonomi (Neoklasik ) menurut Joseph A Schumpeter => Pemikiran Joseph A Schumpeter pada bukunya yang berjudul “The Theory of Economic Development”, mengulas mengenai peran pengusaha dalam pembangunan. Dia menyimpulkan bahwa proses pertumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan proses inovasi yang dilakukan oleh para innovator dan wirausahawan.
- Pertumbuhan Ekonomi (Neoklasik ) menurut Robert Solow.=> Beliau berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada empat faktor utama, yaitu manusia, akumulasi modal, teknologi modern dan hasil (output).
3. Teori Historis
Perlu di ketahui bahwa teori ini berasal dari Jerman dan muncul pada abad ke 19. Ilmuan utama mashab ekonomi historis merupakan Friedrich List, Bruno Hilderbrand, Karl Bucher, dan Walt Whiteman Rostow. Dalam pandangan mashab ini pembangunan ekonomi berdasarkan pengalaman sejarah tentang beberapa tahap perkembangan ekonomi suatu negara.
Sejarah (history) adalah sesuatu yang dapat dipelajari secara rinci kapanpun anda mau, dari ini teori pertumbuhan ekonomi histories berasal.
Friedrich List (1789-1846)
Dalam teori ini Friedrich List membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menurut kebiasaan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui tata cara produksi. Mulai dari berburu dan mengembara, beternak dan bertani, pertanian dan kerajinan, hingga kerajinan, industri, dan perniagaan dengan urutan sebagai berikut:
- Masa berburu dan pengembaraan
- Masa beternak dan bertani
- Masa bertani dan kerajinan
- Masa kerajinan, industri, perdagangan
Karl Bucher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sesuai dengan dimensi populasi manusia dan tersusun sebagai berikut:
- Masa rumah tangga tertutup
- Rumah tangga kota
- Rumah tangga bangsa
- Rumah tangga dunia
Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart tahapan pertumbuhan ekonomi terjadi karena masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi setempat. Dan untuk tahapannya merupakan Zaman perekonomian tertutup, di mana masyarakat masih terbatas menghasilkan barang dan melakukannya secara kekeluargaan. Pada jaman kerajinan dan pertumbuhan, masyarakat mulai ada pembagian kerja dalam beberapa kelompok. Dan zaman kapitalis, muncul pemilik modal. Untuk lebih jelasnya dirincikan sebagai berikut:
- Masa perekonomian tertutup => Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
- Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
- Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
- Belum ada pertukaran barang dan jasa
- Masa kerajinan sama pertukangan => Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
- Meningkatnya kebutuhan manusia
- Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
- Timbulnya pertukaran barang dan jasa
- Pertukaran belum didasari profit motive
- Masa kapitalis => Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekadar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
- Tingkat prakapitalis => Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
- Kehidupan masyarakat masih statis
- Bersifat kekeluargaan
- Bertumpu pada sektor pertanian
- Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
- Hidup secara berkelompok
- Tingkat kapitalis => Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
- Kehidupan masyarakat sudah dinamis
- Bersifat individual
- Adanya pembagian pekerjaan
- Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
- Tingkat kapitalisme raya => Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
- Usahanya semata-mata mencari keuntungan
- Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
- Produksi dilakukan secara massal dengan alat modern
- Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
- Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh
- Tingkat kapitalisme akhir => Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
- Munculnya aliran sosialisme
- Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
- Mengutamakan kepentingan bersama
- Tingkat prakapitalis => Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
Walt Whiteman Rostow (1916-1979)
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul “The Stages of Economic Growth” menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
- Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
- Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
- Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
- Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
- Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
- Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
- Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri
- Periode Lepas Landas (The take off)
- Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
- Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
- Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
- Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
- Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
- Tahap Menuju Kedewasaan (Maturity)
- Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
- Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
- Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
- Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
- Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern
- Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
- Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
- Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
- Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
- Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi
Klik Disini Untuk Mengetahui Sejarah Bisnis dan Pengertiannya
4. Teori Kuznets
Teori ini diciptakan oleh Simon Kuznets. Beliau mengatakan pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kemampuan jangka panjang suatu negara dalam menyediakan berbagai jenis barang ekonomi dengan jumlah yang banyak kepada penduduknya. Dia mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi dicapai dengan tiga faktor di antaranya:
- Meningkatnya persediaan barang yang terus-menerus.
- Teknologi yang semakin berkembang.
- Pemakaian teknologi secara efektif dan efisien.
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi
Untuk menghitung pendapatan nasional secara rinci memungkinkan tingkat pertumbuhan ekonomi secara langsung di hitung dari data pendapatan nasional rill yang tersedia kala itu.
Formula yang akan digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi adalah : g = (PN rill1 – PN rill 0) / (PN rill 0 ) atau R(t-1, t) = (PDBt – PDBt-1) / PDBt-1 x 100%
Keterangan :
- Rumus 1 => g = (PN rill1 – PN rill 0) / (PN rill 0 )
- g = Tingkat pertumbuhan perekonomian (satuan %)
- PN riil 1 = Pendapatan suatu negara untuk tahun dimana tingkat pertumbuhan ekonominya dihitung.
- PN riil 0 = Pendapatan suatu negara pada tahun berikutnya untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi, perhitungan harus dilakukan dengan cara: PN rill a = 100 / IH a x PN masa ini.
- Keterangan :
- IH a = Pendeflasi pendapatan nasional (GNP deflator )
- PN = Pendapatan Negara
- Keterangan :
- Rumus 2 => R(t-1, t) = (PDBt – PDBt-1) / PDBt-1 x 100%
- R = tingkat pertumbuhan ekonomi dalam satuan persentase (%)
- PDBt = Produk Domestik Bruto (pendapatan nasional riil) pada tahun t
- PDBt-1 = Produk Domestik Bruto (pendapatan nasional riil) pada tahun sebelumnya
Contoh menghitung pertumbuhan ekonomi:
Tahun 2017 pendapatan nasional rill adalah Rp 150,2 triliun dan pada tahun 2018 nilai nya telah meningkatkan kepada Rp 158,8 triliun. Dengan demikian tingkat pertumbuhan yang dicapai Negara tersebut adalah : g2007 = (158,8-150,2 )/150,2 x 100 = 5.7 persen
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Pada Tahun 2018
Menurut cacatan Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 sebesar 5,27 persen. Capaian nominal tersebut tumbuh lebih tinggi daripada sebelumnya 2018 sebesar 5,06 persen.
Pertumbuhan ekonomi pada semester I 2018 tumbuh 5,17 persen. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 terhadap perode yang sama tahun lalu didorong oleh semua lapangan usaha di Indonesia. Capaaian Pertumbuhan tertinggi ialah lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh 9,22 persen. Dan diikuti pertumbuhan jasa perusahaan sebesar 8,89 persen. Untuk ransportasi dan pergudangan sebesar 8,59 persen. Industri pengolahan mempunyai sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,84 persen.
Selanjutnya subsektor perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor berada di angka 0,69 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh pesat menjadi 0,64 persen, konstruksi sebesar angka 0,55 persen, Dan transportasi dan pergudangan 0,35 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang memberikan jasa melayani rumah tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh 8,71 persen.
https://www.youtube.com/watch?v=LF-XEixl76E
info@thidiweb.com.