Keterkaitan Antara Resiko, Konsekuensi, Informasi dan Ketidak Pastian
Resiko, konsekuensi dan ketidak pastian adalah tiga kata yang memiliki keterkaitan sangat erat. Dimana ada tindakan disana terdapat resiko karena adanya ketidakpastian, juga konsekuensi yang mau tidak mau harus diambil. Baik anda dan saya sering bahkan tiap hari mengalami hal yang terkait ke tiga kata tersebut. Ya, karena memang aktifitas merupakan tindakan. Tindakan tersebut mempunyai tujuan, dan hasil tujuannya tidak pasti (ketidakpastian).
Pada tabel formulasi diatas menggambarkan bahwa setiap aktifitas manusia terdapat konsekuensi yang berhubungan dengan aktifitas itu sendiri, kemudian resiko terletak dibagian hasil akhir. Untuk lebih jelas saya uraikan selengkapnya.
Resiko dan Informasi
Tentang resiko itu sendiri bisa diartikan “selisih antara hasil yang diharapkan dikurangi dengan hasil yang didapatkan”. Setiap tindakan tentunya ingin memperoleh hasil terbaik, namun yang didapatkan jarang sekali sesuai dengan yang diharapkan. Untuk memperoleh tujuan hasil setidaknya mendekati harapan diperlukan informasi yang relevan, maksud relevan disini berhubungan dengan pencapaian tujuan.
Contohnya begini, ketika anda sedang menjalani perkuliahan (bisa juga sekolah) pastinya menghadapi ujian (bisa itu UTS, UAS atau apapun). Sangat wajar jika anda giat belajar untuk mendapatkan nilai sempurna, anggap saja 100. Proses belajar tersebut memerlukan bahan, dan bahan itulah yang disebut informasi (salah satunya). Pada akhirnya, setelah ujian selesai nilai diumumkan dan anda mendapat skor (nilai) 85. Jadi resiko yang bisa anda tekan adalah 100-85=15.
Perbedaan Resiko dan Konsekuensi serta Jenisnya
Sekilas terlihat sama, bagi orang lain, buat saya tidak. Sebenarnya sangat jelas sekali perbedaan antara resiko dan konsekuensi. Konsekuensi itu berhubungan dengan proses; syarat untuk melakukan proses, sedangkan resiko berkaitan dengan hasil akhir yang sifatnya bisa dihindari atau ditekan.
Konsekuensi adalah sesuatu yang mau tidak mau harus anda ambil ketika melakukan aktifitas, tindakan tertentu. Secara garis besar konsekuensi ini dibagi dua :
- Konsekuensi yang berhubungan dengan aktifitas => Konsekuensi yang harus anda lakukan ketika mulai melakukan aktifitas tertentu. Agar tidak bingung saya ambil contoh yang diambil dari bahasan diatas ( resiko dan informasi). Anda ingin mendapat ilmu mata kuliah tertentu, maka mau tidak mau harus menempuh aktifitas perkuliahan selama 1 semester, konsekuensinya harus membayar biaya iuran semester, tenaga dan pemikiran.
- Konsekuensi yang berhubungan dengan tujuan => Konsekuensi yang harus anda ambil berkaitan dengan tujuan (target). Contohnya jika anda menginginkan mendapat nilai 100, maka harus memenuhi semua kehadiran perkuliahan, kemudian tentu saja harus mengikuti ujiannya.
Jika anda masih merasa kesulitan mencerna perbedaan dua jenis konsekuensi diatas, ibaratkan saja dengan persyaratan. Ada persyaratan umum dan persyaratan khusus. Misal BPJS, persyaratan umumnya harus Warga Negara Indonesia (memiliki KTP / warga negara Arab Saudi Tidak bisa mengikuti BPJS). Persyaratan khususnya, jika anda ingin fasilitas kelas 2 maka harus memenuhi persyaratan (konsekuensi) kelas 2 tersebut.
Apa yang Dimaksud Kepastian dan Ketidak Pastian ?
Masa depan itu tidak pasti, anda harus setuju itu. Sebagai makhluk yang dianugrahi akal dan pemikiran, maka manusia selalu berusaha merubah ketidak pastian menjadi kepastian, misal asuransi. Namun, bagaimanapun manusia berusaha dan merencanakan masa depan dengan matang tetap saja tidak pasti (terkena penipuan misalnya), yang berkurang adalah resikonya bukan ketidak pastiannya, betul kan?
Perbedaan kepastian dan ketidak Pastian
Keduanya dapat dibedakan dengan mudah, karena memang saling bertolak belakang (sangat kontras) dari pengertian, sifat dan elemennya.
- Kepastian => Sesuatu yang tidak diragukan lagi yang diakibatkan terdapatnya informasi yang lengkap. Contoh : hari waktu ujian (UTS dan UAS) yang sudah terjadwal (informasinya lengkap dari hari dan jam nya).
- Ketidak pastian => Sesuatu yang diragukan dikarenakan kurangnya informasi (informasi yang tidak lengkap). Contoh : Nilai hasil ujian (UTS dan UAS), semakin lengkap informasi yang anda miliki (mengerti materi) maka hasilnya semakin baik.
Tingkatan Kepastian dan Ketidak Pastian
Terdapapat 4 tingkatan (skala perbandingan) yang saya mulai dari 0 (tidak dari satu) mengenai kepastian dan ketidak pastian, diantaranya :
- Tingkatan 0 (Kepastian Penuh) => Outcomes (hasil akhir) dapat diprediksi secara penuh. Contoh : datangnya kematian, datangnya waktu ujian.
- Tingkatan 1 (Ketidak Pastian Objektif) => Outcomes dapat diprediksi tetapi probabilitasnya (besar peluangnya) belum diketahui. Contoh : Soal ujian mata kuliah tertentu bisa diprediksi sekitar bahasan yang dipelajari selama perkuliahan, namun bagian yang mana saja sama sekali tidak diketahui.
- Tingkatan 2 (Ketidak Pastian Subjektif) => Outcomes dapat anda prediksi sendiri secara subjektif tetapi probabilitasnya (besar peluangnya) belum diketahui. Contoh : Soal ujian yang bisa diprediksi hanya jika anda mempelajari dan menguasai materi dengan sungguh-sungguh.
- Tingkatan 3 (Ketidak Pastian Penuh) => Baik outcomes dan probabilitasnya sama-sama belum diketahui. Contoh : Jenis karir anda (pekerjaan anda) setelah lulus kuliah.
Sifat Umum dari Resiko (Nature Of Risk)
Lebih lanjut saya jelaskan mengenai resiko berdasarkan sifatnya. Setelah anda membaca semua penjelasan diatas akan sangat mudah memahami mengenai sifat dari resiko.
Pure X Speculative
- Pure (murni) adalah resiko yang hanya mengakibatkan kerugian jika terjadi, jika tidak terjadi ya tidak apa-apa. Contoh : Kecelakaan (jangan sampe deh).
- Speculative adalah resiko yang jika terjadi akan mengakibatkan kerugian, jika tidak terjadi malah sebaliknya (mengakibatkan keuntungan). Contoh : berjudi, saham dll.
Spesifik X Fundamental
- Specifik adalah efek kerugiannya terjadi pada lingkungan yang kecil. Contoh : Kecelakaan mobil yang melibatkan 1 atau beberapa orang.
- Fundamental adalah efek kerugiannya begitu luas dan umum. Contoh : Bencana tsunami yang terjadi di aceh beberapa tahun yang lalu.
Diversiable X Non Diversiable
- Diversiable adalah resiko yang bisa di minimalisir datau ditekan dengan melakukan diversifikasi. Contoh : memiliki banyak usaha, jika satu bangkrut masih ada yang lainnya.
- Non Diversiable adalah resiko yang tidak bisa dihindari dengan cara diversifikasi. Contoh : Krisis ekonomi global (seluruh dunis) akan berdampak ke semua usaha anda meskipun dilakukan diversifikasi.
Resiko Pada Bisnis Termasuk Usaha Online
Terdapat berbagai jenis usaha online yang menggunakan fasilitas internet sebagai medianya. Apapun jenis usaha anda, termasuk usaha online akan memiliki resiko tersendiri yang harus anda minimalisir dampaknya. Jika anda hubungkan antara resiko dan konsekuensi pada bisnis usaha online maka akan ditemukan berbanding lurusnya antara besarnya resiko, konsekuensi dan keuntungan yang diperoleh.
Pelajari Manajemen Resiko Perusahaan Disini
Berjualan di Marketplace (Resiko, Konsekuensi dan Keuntungan Terkecil)
Begitu anda berfikir untuk berjualan online maka akan tertuju pada bukalapak, olx, shopee, dan sejenisnya. Cara ini dinamakan berjualan di marketplace, memang fungsinya seperti pasar terdapat banyak penjual dan pembeli.
- Konsekuensi untuk mulai berjualan di marketplace adalah menyediakan waktu untuk membuat akun kemudian memasukan item (foto dan penjelasan), sedikit biaya koneksi internet.
- Resiko berjualan online lewat marketplace sangat kecil sekali, hampir tidak ada (jika tidak laku, anda tidak rugi apapun, jika laku anda diuntungkan). Satu-satunya kerugian adalah waktu, jika suatu saat marketplace tersebut bangkrut, toko anda ikut tutup.
- Keuntungan berjualan di marketplace relatif kecil, anda harus banting harga mengingat persaingan di bisnis ini teramat ketat, khususnya pada segi harga.
Berjualan di Sosial Media (Resiko, Konsekuensi dan Keuntungan Kecil)
Sosial media adalah tempat berkumpulnya manusia dalam melakukan interaksi (sosialisasi) online pada website tertentu. Sangat banyaknya member merupakan peluang untuk menawarkan produk yang anda jual.
- Konsekuensi untuk mulai berjualan di sosial media tidak berbeda dengan yang pertama, yaitu menyediakan waktu untuk membuat akun kemudian memasukan item (foto dan penjelasan), sedikit biaya koneksi internet. Namun ada sedikit perbedaan, jika pada marketplace anda bisa melakukan komunikasi seadanya, pada sosial media anda harus lebih aktif, karena memang sifat websitenya yang sosial.
- Resiko berjualan online lewat sosil media pun hampir sama dengan berjualan melalui marketplace, jika tutup anda dirugikan masalah waktu.
- Keuntungan berjualan di sosial media relatif lebih besar sedikit jika dibandingkan marketplace, anda bisa agak leluasa menetapkan harga jika berjualan di sosmed.
Berjualan di Website dan Onlineshop Pribadi (Resiko, Konsekuensi dan Keuntungan Besar dan Fleksibel)
Mengapa saya katakan fleksibel? Jawabannya memang baik resiko, konsekuensi dan keuntungan yang didapatkannya sangat tergantung dari anda. Selalu ada effort dibalik impact, hasil yang besar membutuhkan usaha yang besar.
- Konsekuensi bisnis online menggunakan website memiliki tingkat konsekuensi yang lebih besar dari ke dua sebelumnya diatas. Minimal anda harus mengeluarkan biaya menyewa server atau lebih besar lagi dengan merancang website maupun toko online. Untuk konsekuensi waktu dan usaha tentunya lebih besar lagi.
- Resiko berjualan online lewat website sebenarnya lebih rendah dari bisnis online lainnya, karena semuanya tergantung anda.
- Keuntungan (margin) berjualan menggunakan website pribadi jauh lebih besar dari bisnis online lainnya, terutama branding yang bersifat keuntungan jangka panjang.
Klik Disini Untuk Mengetahui Manfaat Website
info@thidiweb.com.