Ilmu pemasaran

Cakupan Ilmu Ekonomi Makro Sebagai Agregat Perekonomian Keseluruhan

ekonomi makro dan berbagai permasalahannya

Ekonomi makro merupakan cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan ekonomi pada skala yang luas. Hal ini meliputi perekonomian yang mempengaruhi secara umum, masyarakat, perusahaan dan pasar. Masalah perekonomian makro ini menyangkut masalah ekonomi dalam suatu negara, seperti ; masalah pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan pengangguran yang mempengaruhi tingkat daya beli mastarakat, inflasi, permasalahan APBN hingga tingginya utang luar negeri. Pada pembahasannya dijelaskan pula beberapa kebijakan pemerinyah yang bisa dilakukan sebagai pencegahan serta mengatasi permasalahannya.

Kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi dan konsumsi pada ekonomi makro dilihat dalam sudut pandang agregat yang menunjukan cerminan keseluruhannya pada suatu negara. Dengan demikian sebelum anda mempelajari teori ekonomi makro sebaiknya memahami terlebih dahulu pengertian ekonomi dan ekonomi mikro yang mempelajari kegiatan ekonomi dalam skala yang kecil (Rumah tangga konsumsi dan produksi).

Pelajari Pengertian Ekonomi

Juga

Pelajari Ekonomi Mikro

Masalah-masalah yang Berkaitan dengan Ekonomi Makro

permasalahan ekonomi makro

Berbicara tentang negara, khususnya ekonominya terdapat banyak sekali permasalahannya. Baik di negara maju, negara berkembang, terlebih pada negara miskin. Pada roda perekonomian sebuah negara semakin cepat berputar menunjukan tingginya kesejahteraan masyarakatnya, dan sebaliknya. Jadi, jika anda mempelajari teori ekonomi makro fokuskan perhatian anda terhadap pemahaman ekonomi yang tidak terlalu terfokus pada uang (karena image ekonomi di masyarakat memang seperti itu). Berfokus pada kemakmuran negara, dan kemakmuran itu hanya terjadi jika roda perekonomian masyarakatnya berjalan dengan cepat. Semakin cepat perputarannya, menunjukan bahwa masyarakat secara umum terpenuhi kebutuhan ekonominya dengan baik.

Pertumbuhan Ekonomi yang Berjalan Lambat

Siapa sebenarnya pelaku yang mengakibatkan roda perekonomian seuatu negara berputar? Jawabannya pastilah pada rumah tangga konsumsi dan produksi (ekonomi mikro). Baik itu rumah tangga produksi dan konsumsi dihitung satu, mengerti maksudnya? Begini, banyak lulusan sarjana yang sebenarnya diharapkan mampu berwirausaha (membentuk rumah tangga produksi yang baru) malah berbondong-bondong memutuskan untuk bekerja kantoran di perusahaan rumah tangga produksi yang sudah ada. Mereka berusaha mencari mencari kenyamanan finansial (umumnya berfikir terjamin) juga status sosial sebagai karyawan.

Tidak ada masalah jika antara yang mencari pekerjaan dan yang membuka lapangan pekerjaan jumlahnya seimbang. Ini permasalahan budaya di indonesia saat ini (yang saya rasakan), seperti mengagung-agungkan posisi pegawai dari pada wirausaha. Entah itu imbas dari pemerintahan kolonial belanda dahulu atau entahlah. Secara jujur bahkan orang tua saya pun selalu memaksa menjadi pegawai, jika perlu merantau (hanya untuk menjadi pegawai). Padahal untuk berwirausaha di tempat sendiri cukup menjanjikan dari segi peluang dan penghasilannya.

Kembali ke pokok permasalahan jika jumlah orang yang bersaing mencari kerja lebih banyak jumlahnya dari pada yang memutuskan membuka lapangan kerja (wirausaha). Hal demikian seberapapun banyaknya jumlah orang yang bergabung dalam suatu perusahaan dan tetap dihitung sebagai kesatuan dari sebuah rumah tangga produksi (perusahaan). Sedangkan berputarnya perekonomian dan pertumbuhan ekonomi terjadi jika terdapat banyak rumah tangga baik konsumsi juga produksi melakukan interaksi ekonomi. Seharusnya anda sudah memahami jika tidak seimbang antara rumah tangga produksi dan konsumsi berimbas pada terhambatnya pertumbuhan ekonomi.

Tingginya Tingkat Jumlah Pengangguran dan Kemiskinan

Tujuan di bentuknya sebuah negara salah satunya untuk memakmurkan rakyatnya. Jika tidak makmur berarti masalah kan ya? Dan menurut anda, apa saja indikasi utama dari ketidakmakmuran masyarakat pada suatu negara? Tentu saja kemiskinan. Kemiskinan terjadi dikarenakan ketidak mampuan seseorang untuk membeli barang kebutuhan pokoknya seperti sandang dan pangan apalagi papan. Bisa saja itu diakibatkan oleh upah yang didapatkan terlalu kecil sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

Lalu bagaimana dengan pengangguran? Yang bekerja saja masih dikategorikan miskin jika pendapatannya terlalu kecil dari pengeluaran, terlebih saat ini harga kebutuhan pokok sudah bisa dikategorikan mahal oleh kebanyakan masyarakat. Pengangguran berarti sama sekali tidak mempunyai penghasilan, sedangkan manusia setidaknya harus makan untuk bertahan hidup. Jadi dengan demikian pengangguran merupakan masalah yang sangat serius pada aspek perekonomian makro.

Masalah Inflasi dan Deflasi serta Defisit APBN

Saya mengalami dahulu ketika terjadi inflasi pada tahun 1997 – 1998, dimana harga kebutuhan secara umum melonjak sangat tinggi sehingga sangat kacau sekali pada saat itu. Kenaikan harga secara menyeluruh mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, yang tadinya mampu membeli barang-barang mewah sekarang hanya mampu membeli kebutuhan pokok saja. Yang tadinya hanya mampu membeli kebutuhan pokok jadi tidak mampu membeli apapun.

Sama seperti inflasi, deflasi pun berdampak buruk terhadap ekonomi mikro. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi dimana harga barang turun secara keseluruhan. Dampak dari kejadian ini tentu saja terhadap rumah tangga produksi yang tidak mampu lagi menutupi biaya produksinya. Ujung-ujungnya ini berdampak ke PHK masal dan sudah bisa diprediksi selanjutnya apa lagi jika bukan kacaunya perekonomian sebuah negar.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran. Nah apabila mengalami defisit yang artinya pengeluaran negara melebihi pendapatannya maka sudah pasti mempengaruhi kemakmuran rakyatnya.

Utang Luar Negeri Yang Tinggi

Salah satu penyebab utang luar negeri adalah pinjaman pemerintah untuk mengatasi misalnya defisit APBN. Selanjutnya saya ambil contoh di negara Indonesia :

  1. Utang luar negeri memang dibutuhkan Indonesia sebagai tambahan modal Negara yang menyangkut dengan pembangunan prasarana fisik. Sebagaimana telah diketahui bahwa infrastruktur merupakan investasi yang mahal dalam sebuah pembangunan, terlebih pembangunan yang dilakukan dalam tingkat Negara.
  2. Utang luar negeri dapat digunakan sebagai penyeimbang neraca pembayaran Negara. Tentunya dalam hal ini pemerintah memang berusaha untuk melakukan penyeimbangan pada neraca pembayaran Negara Indonesia sendiri.

Dampak Buruk Utang Luar Negeri

Utang luar negeri memang tidak buruk, jika bersifat wajar. Namun jika jumlahnya tidak wajar tentu saja akan mempengaruhi stabilitas perekonomian nasional. Hal ini terkait resiko yang bisa terjadi jika pemerintah kurang mengantisipasinya.

  1. Bantuan utang luar negeri justru akan memperlambat pertumbuhan yang erat kaitannya dengan adanya substitusi terhadap investasi dan tabungan luar negeri, serta membesarnya defisit neraca pembayaran Negara. Apalagi jika mengingat bahwa Indonesia masih termasuk Negara berkembang yang memang memerlukan banyak modal.
  2. Memperlebar kesenjangan standar hidup masyarakat antara orang yang kaya dengan orang yang miskin di Negara dunia ketiga (Negara berkembang), seperti Indonesia. Yang mana, orang yang kaya semakin kaya dan gelamor, sedangkan orang yang miskin semakin miskin dan terpuruk kualitas ekonomi hidupnya.
  3. Menghambat pertumbuhan dengan semakin terkurasnya tabungan Negara dan buruknya pendapatan yang diperoleh Negara sendiri.
  4. Memperlebar kesenjangan tabungan dan devisa Negara yang ada, serta menciptakan kesenjangan lainnya, seperti kesenjangan antara kota dan desa yang biasanya tampak dengan berbedanya laju pembangunan atau kesenjangan antara sector modern dan tradisional.
  5. Menciptakan kaum birokrat yang korup, mematikan inisiatif, dan menciptakan mental pengemis bagi Negara penerimanya. Sebagaimana telah terbukti di Indonesia sendiri, di mana banyak sekali pihak-pihak atau individu yang melakukan korupsi. Bahkan tidak di kalangan pemerintah saja, namun sudah menjalar ke kalangan masyarakat umum dan juga banyaknya pengemis di kalangan masyarakat bawah.
  6. Resiko kesinambungan fiskal, di mana utang yang besar biasanya berpotensi untuk membahayakan kesinambungan anggaran pemerintah dalam mengelola Negara.
  7. Resiko nilai tukar, di mana resiko nilai mata uang yang juga berubah-ubah setiap waktu berpotensi untuk memberikan tambahan beban pembayaran terhadap utang luar negeri yang dilakukan. Apalagi bila nilai tukar rupiah sedang menurun.
  8. Resiko perubahan tingkat bunga, di mana tingkat bunga yang semakin tinggi akan semakin memberatkan Negara peminjam. Sedemikian sehingga biaya pembayaran hutang akan semakin tinggi.
  9. Resiko pembiayaan kembali (refinancing), di mana volume utang Negara yang sudah jatuh tempo harus dilunasi. Sedemikiam sehingga volume yang cukup besar dapat mengakibatkan timbulnya resiko berupa lebih tingginya biaya dari peminjaman baru yang akan dilakukan.
  10. Resiko operasional, di mana pengelolaan utang luar negeri memiliki resiko kegagalan jika operasional pengelolaannya sehari-hari tidak dilakukan dengan baik. Entah dari sisi sumber daya manusianya maupun dari sisi sumber daya kelembagaannya, seperti system informasi manajemen, kelengkapan prosedur operasi baku (SOP), dan lain-lain.

Kebijakan Pemerintah Terkait Permasalahan Ekonomi Makro

kebijakan ekonomi pemerintah

Negara memiliki wewenang untuk mengintervensi kegiatan ekonomi. Campur tangan pemerintah dilakukan semata-mata terhadap kesejahteraan rakyatnya. Termasuk pada kasus permasalahan ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak maka pemerintah berwenang untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan ekonomi makro. Contohnya:

  • Kebijakan fiskal => Merupakan langkah yang dilakukan pemerintah untuk membuat perubahan dalam pendapatan dan pengeluaran negara yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian.
  • Kebijakan moneter => Adalah kebijakan pemerintah yang terkait dengan perilaku bank sentral dalam penawaran dan pengaturan uang yang beredar yang bertujuan untuk mempengaruhi agregat.
  • Kebijakan segi penawaran => Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan, dimana perusahaan dapat menawarkan produknya dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik.

Untuk mempelajari lebih jauh terkait kebijakan fiskal dan moneter silahkan pelajari disini.

Memahami Tentang Pendapatan Nasional

pendapatan nasional pada ekonomi makro

Pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu negara dalam kurun waktu tertentu, umumnya dalam waktu satu tahun. Pendapatan nasional juga bisa diartikan sebagai produksi nasional, yang berarti nilai hasil produksi yang dihasilkan oleh seluruh anggota masyarakat suatu negara dalam waktu tertentu, umumnya satu tahun.

Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik selama satu tahun. Mengerti kan maksudnya, mungkin anda bertanya-tanya jika ada perusahaan arab yang mendirikan pabrik kemudian memproduksi (beternak) unta di pulau halmahera untuk kemudian dijual dagingnya, apakah masuk pendapatan nasional PDB / GDP? Jawabannya tentu saja termasuk, dikarenakan pulau halmahera termasuk wilayah Indonesia.

GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN (dalam negeri)

Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut diluar negeri. Misalnya anda mendirikan usaha cendol di ukraina, karena anda orang indonesia maka pendapatan anda dimasukan dalam GNP. dikarenakan GNP memperhitungkan pendapatan warga negara di luar negeri. maka pendapatan warga asing didalam negeri akan diperhitungkan mengurangi totalnya, seperti yang disajikan dalam persamaan berikut:

GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing DN

Produk Nasional Netto (NNP)

Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat selama satu periode (biasanya satu tahun) yang telah dikurangi penyusutan (depresiasi). Jumlah PNN sama dengan jumlah pendapatan rumah tangga konsumsi sebagai imbalan atas penyerahan faktor-faktor produksi. Sedangkan penyusutan adalah penggantian barang modal bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran, sehingga dapat menimbulkan kekeliruan meskipun relatif kecil.

NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)

Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) merupakan pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak hadiah, pajak penjualan, dan sebagainya.

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Misalnya gaji seorang pegawai negeri, maupun pendapatan pengusaha yang didapatkan secara berantai. Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi, melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu. Seperti pembayaran dana pensiunan, tunjangan pengangguran, dan sebagainya.

PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment

Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan (DI)

Disebut juga dengan Disposible Income yaitu pendapatan yang siap dimanfaatkan untuk membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Kemudian, pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, seperti pajak pendapatan.

DI = PI – Pajak Langsung

Investasi Dalam Pandangan Ekonomi Makro

investasi pada ekonomi makro

Investasi dalam konteks ekonomi makro berarti membeli, membuat, mengadakan dari modal berbentuk barang (tidak untuk di konsumsi) yang nantinya akan memproduksi barang lainnya. Contoh mesin pabrik untuk menghasilkan barang seperti sandal, sepatu, kain dan sebagainya.

Peranan Investasi

Banyaknya investasi akan membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga sangat tepat jika semakin besar investasi maka perekonomian suatu negara akan tumbuh dan berkembang.

  1. Investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan tidak mudah habis, maka perubahan besar dalam investasi akan sangat mempengaruhi pernintaan.
  2. Investasi mendorong terjadinya akumulasi modal, penambahan stok bangunan gedung dan peralatan lainnya, akan meningkatkan output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang.

Investasi dan Perhitungannya

Peranan investasi sangat penting agar ekonomi rakyat dapat berjalan dengan baik, sehingga bisa menekan angka kemiskinan dan pengangguran, Investasi sendiri adalah suatu komponen dari PDB (Produk Domestik Bruto) dengan persamaan:

PDB = C + I + G + (X-M)

Dimana:

C = Consume/ Konsumsi

I = Investasi

G = Goverment/ Pemerintah

X = Export = Ekspor

M = Import = Impor

Kesempatan Kerja Pada Ekonomi Makro

Kesempatan Kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat baik yang telah ditempati (employment) maupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong (vacancy). Kesempatan kerja menggambarkan tersedianya lapangan kerja di masyarakat. kesempatan kerja diartikan sebagai permintaan akan tenaga kerja di pasar tenaga kerja (demand for labour force).

Kesempatan kerja erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan-perusahaan dalam menampung atau menyerap sumber daya manusia dalam kaitannya dengan proses produksi. Bisa anda bayangkan jika tidak ada orang-orang yang bisa menjadi pengusaha maka para penganggur pun semakin banyak jumlahnya. Adapun jenis-jenis kesempatan kerja yaitu sebagai berikut:

Full Employment (Kesempatan Kerja Penuh)

Full employment adalah keadaan yang terjadi atau berlangsung di suatu perekonomian yang ditandai oleh semua orang yang mampu dan bersedia dapat bekerja, baik dipekerjakan maupun mempunyai kesempatan untuk bekerja. Full employment yang ditandai oleh jumlah pekerja yang tersedia atau kesempatan kerja sama besarnya dengan atau bisa juga melebihi jumlah pekerjaan yang tersedia atau kesempatan kerja sama besarnya dengan atau melebihi jumlah orang-orang yang mencari pekerjaan. Pada kondisi ini akan sangat mudah mendapatkan pekerjaan.

Under Employment (Kesempatan Kerja yang Berkurang)

Hal ini terjadi apabila jumlah lapangan kerja tidak cukup untuk menampung banyaknya tenaga kerja. Under employment juga bisa terjadi di negara-negara sangat maju, seperti sering terjadi di negara-negara industri.

Segala Hal Tentang Neraca Pembayaran

neraca pembayaran ekonomi makro

Pada ekonomi makro neraca pembayaran ialah daftar yang memberikan gambaran ringkas semua transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah suatu negara dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam kurun waktu satu tahun.

Hasil akhir dari tiap kegiatan ataupun transaksi akan berbentuk sebuah laporan keuangan. Dalam ruang lingkup perdagangan sebuah negara, laporan tersebut disebut neraca pembayaran.

Penyusunan neraca pembayaran sebuah negara mesti didasarkan pada aturan yang telah ditetapkan IMF. Aturan tersebut termuat dalam balance of payment textbook. Dalam neraca pembayaran tersebut terdapat dua jenis transaksi, yakni transaksi debit yang menimbulkan kewajiban pemayaran ke negara lain dan transaksi kredit yang menimbulkan hak penerimaan dari negara lain.

Fungsi Neraca Pembayaran

Suatu negara menyusun pembayaran karena memiliki fungsi yang penting bagi perekonomian negara tersebut. Sebuah neraca pembayaran disusun dengan fungsi sebagai berikut:

  • Sebagai pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah di dalam kegiatan ekonomi
  • Sebagai dasar pengambilan kebijakan fiskal dan moneter.
  • Sebagai dasar pertimbangan pemerintah untuk mengetahui perkembangan hubungan ekonomi internasional dengan negara lain.
  • Sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam perdagangan luar negeri.
  • Merupakan alat untuk mengukur besarnya utang dan piutang luar negeri.
  • Merupakan alat untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi suatu negara dengan duni internasional.
  • Merupakan alat untuk mengetahui keadaan perekonomian suatu negara.

Komponen neraca pembayaran

Neraca pembayaran terdiri atas beberapa komponen di bawah ini:

  • Neraca barang => neraca yang mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang yang dilakukan oleh sebuah negara.
  • Neraca jasa => neraca yang mencatat semua transaksi ekspor dan impor jasa suatu negara.
  • Neraca hasil modal => neraca yang mencatat nilai investasi atau penanaman modal langsung dari pihak swasta asing, pinjaman luar negeri yang diberikan bank swasta internasional dan pinjaman atau hibah dari negara lain.
  • Neraca lalu lintas modal => mencatat perubahan aset negara di luar negeri dan aset asing di negara tersebut.
  • Neraca moneter => mencatat semua perubahan yang terjadi pada cadangan devisa sebuah negara.

Posisi neraca pembayaran

Barikut ini dijelaskan posisi neraca pembayaran dan penjelasannya:

  • Neraca pembayaran surplus => dikatakan surplus jikalau penerimaan dari luar negeri lebih besar dari pembayaran ke luar negeri.
  • Neraca pembayaran defisit => terjadi dikarenakan penerimaan dari luar negeri lebih kecil dibandingkan pembayaran ke luar negeri.
  • Neraca pembayaran seimbang => pada dasarnya seluruh neraca pembayaran sebuah negara dalam kondisi seimbang. Seluruh neraca pembayaran disusun dengan prinsip pebukuan yang berpasangan di mana sisi debit dan kredit harus seimbang.

Pengusaha Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Makro Suatu Negara Mereka Pahlawan Ekonomi Negeri Ini

pengusaha sebagai tulang punggung ekonomi negara

Apa yang bisa anda simpulkan dari uraian diatas? Masalah ekonomi berawal dari tidak seimbangnya antara konsumsi dan produksi pada sebuah negara. Apa yang terjadi jika jumlah produksi jauh di bawah jumlah konsumsi maka akan mengakibatkan harga menjadi melambung tinggi.

Jumlah produksi barang dan jasa dipengaruhi oleh investasi. Dengan keberadaan investasi akan menyerap tenaga kerja kemudian jumlah produksi pun bertambah. Ada dua sisi yang diuntungkan yaitu berkurangnya tingkat pengangguran juga ketersediaan barang akan seimbang dengan permintaan. Kedepannya apa lagi jika bukan kemakmuran yang dicapai.

Namun meskipun demikan investasi bukanlah yang utama sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dalam konteks makro. Pengusaha lah yang berjuang menjalankannya. Dengan peran mereka dalam menciptakan lapangan kerja baru akan mengatasi segala masalah ekonomi dalam cakupan yang sangat luas. Dengan demikian tentunya anda bisa mengerti kenapa pemerintah begitu gencar dalam mendukung UMKM, karena disanalah tempat untuk menekan pengangguran.


Web Design | SEO | Digital Marketing
Jl Dieng IV no 27 cimahi selatan, kota Cimahi 40534
(022)54418169 – 08893612887 (WA) – D6476796 (BBM)

info@thidiweb.com.


2 thoughts on “Cakupan Ilmu Ekonomi Makro Sebagai Agregat Perekonomian Keseluruhan

  1. jasa joki ml berkata:

    mantep mas salam super dari saya

    1. thidi berkata:

      Salam super juga gan…^^…terima kasih sudah berkunjung

Beri Komentar Anda ...